CONTOH LAPORAN MENGHITUNG KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DENGAN METODE KUADRAT




MENGHITUNG KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DENGAN METODE KUADRAT
Laporan Hasil Praktikum
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan

Disusun oleh Kelompok 2 ( 3F)
Anggota                :  Yati Hadiyati                           102154233
Erma Rahmawati S                  102154228
Lutfi Mislahudin                      102154237
Ai Rahwati                               102154229
Galih Oktaviana                       102154260
Rahmi Widiwati                       102154236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
“Menghitung Keanekaragaman Tumbuhan dengan Metode Kuadrat”
1.      Tujuan
Menentukan indeks nilai penting vegetasi dan indeks keanekaragaman vegetasi (rumput)
2.      Landasan Teori

3.      Alat dan Bahan
a.       Peta Kuadrat
b.      Alat tulis
c.       Catatan
d.      Kamera

4.      Prosedur Kerja
a.       Menentukan daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya.
b.      Melemparkan peta kuadrat secara sembarang.
c.       Mengidentifikasi jenis tumbuhan tiap kotak pada peta kuadrat, kemudian mencatat hasilnya.
d.      Mengulangi kegiatan 2 dan 3, sampai 3 kali pengulangan.
e.       Menghitung indeksnilai penting.
5.      Hasil Pengamatan
a.       Tabel Rekapitulasi Hasil Pengamatan dari 3 lot
No
Nama Spesies
Plot 1
Plot 2
Plot 3
Jumlah
Rata-rata
1
Spesies A (Rumput 1)
37
187
205
429
143
2
Spesies B
226
171
12
409
136,33
3
Spesies C
34
41
1
76
25,33
4
Spesies D
716
414
217
1347
449
5
Spesies E
37
30
19
86
28,67
6
Spesies F
26
3
8
37
12,33
7
Spesies G
4
6
3
13
4,33
8
Spesies H
1
-
-
1
0,33
9
Spesies I
1
-
2
3
1
10
Spesies J
1
-
3
4
1,33
11
Spesies K
-
-
5
5
1,67
Jumlah
2410


b.      Tabel Hasil Pengamatan Plot 1
c.       Tabel Hasil Pengamatan Plot 2
d.      Tabel Hasil Pengamatan Plot 3

LUAS KUADRAT
 
 



6.      Pembahasan
Pada praktikum yang kami lakukan, dalam pembuatan kotak kuadrat dengan kotak pertama yang menjadi acuan dengan ukuran 0,5 x 0,5 meter, kami mengamati berbagai jenis tumbuhan apa saja yang terdapat didalamnya dan menghitung jumlah spesies. Hasil dari penghitungan jumlah spesies pada kotak I ditemukan sebanyak tujuh spesies, pada kotak II ditemukan enam spesies, pada kotak ke III ditemukan sembilan spesies, pada kotak ke IV ditemukan 11 spesies, pada kotak V ditemukan 16 spesies, pada kotak VI ditemukan 14 spesies  dan pada kotak VII ditemukan 19 di spesies. Pada pengamatan kotak ke II dan ke VI kami tidak menemukan spesies baru, tetapi kami melanjutkan pembuatan kotak lagi dan hasilnya ternyata ditemukan penambahan spesies.
Teori yang menyatakan bahwa luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman yang terdapat pada areal tersebut, maka semakin luas pula petak contoh yang digunakan. Bentuk luas minimun dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimun akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat (Anonim, 2010).
Pada kotak I ditemukan spesies A,B,C,D,E,F,G. Pada kotak II ditemukan spesies A,B,C,D,E,F. Pada kotak III ditemukan spesies A,B,C,D,E,F,G,H,I. Pada kotak IV ditemukan spesies A,B,CD,E,H,J,K,L,M,N. Pada kotak V ditemukan spesies A,B,C,D,E,F,H,I,J,O,M,N,P,Q,R,S. Pada kotak ke VI ditemukan spesies A,B,C,D,E,H,I,J,K,M,R,S,T,U. Dan pada Kotak ke VII ditemukan spesies A,B,C,D,E,F,H,I,J,K,L,M,N,O,R,V,W,X,Y. Pada masing-masing spesies yang menempati tiap kotak tersebut mempunyai peran masing-masing pada habitat tersebut. Pada teori diatas disebutkan bahwa semakin besar keanekaragaman yang terdapat pada suatu habitat maka akan semakin luas kotak/petak contoh yang digunakan. Pada hasil penelitian/pengamatan praktikum kami, keanekaragaman pada areal yang kami teliti terhitung cukup bervariasi karena setelah kami menggunakan kotak yang selanjutnya masih ditemukan penambahan jumlah spesies, walaupun pada kotak sebelumnya tidak ada penambahan spesies. Semakin luas petak/kotak contoh maka semakin banyak spesies baru yang ditemukan dan semakin kecil petak/kotak contoh makan semakin sedikit jenis spesies yang ditemukan.
Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting. 

7.      Pertanyaan dan Jawaban
a.       Apakah metode ini dapat digunakan untuk semua tempat?mengapa?
Jawaban: Bisa, karena metoda kuadrat merupakan suatu metoda yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi pada berbagai habitat tertentu. Metoda ini erat kaitannya dengan keanekaragaman pada habitat tertenut, jadi semua tepat dimana saja dapat digunakan dengan menggunakan metoda kuadrat. Metode kuadrat cocok diterapkan untuk daerah mana saja namun ada sumber lain yang mengatakan bahwa metode ini lebih cocok digunakan untuk daerah dengan vegetasinya tersebar seperti vegetasi hutan dan vegetasi kompleks lainnya (berupa pohon) karena dalam metode ini dilakukan penghitungan secara manual terhadap jumlah pohon yang tumbuh, jika berupa rumput atau tumbuhan lainnya yang berupa herba pendek akan memakan waktu yang sangat lama.
b.      Apakah keuntungan dan kerugian metode ini?
Jawaban: Metode ini memiliki keuntungan dalam hal bahwa metode kuadrat mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. Apabila pada kotak kuadrat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya terus ditemukan jenis/spesies baru maka mudah untuk menganalisis suatu vegetasi, yang artinya semakin luas petak kuadrat maka keanekaragaman jenis semakin besar. Jadi semakin banyak spesies baru yang ditemukan, semakin banyak pula petak kuadrat yang dibuat secara terus menerus.
c.       Bagaimana kesimpulan dari kurva yang saudara dapatkan?
Dari kurva tersebut terlihat garis yang terus meningkat dari kotak, walaupun pada kotak ke II tidak terjadi penambahan jumlah spesies. Hal ini menunjukan ditempat yang kami amati memiliki keanekaragamaan vegetai yang cukup tinggi, pada kotak ke VII ternyata masih ditemukan penambahan spesies tetapi kami tidak melanjutkan melakukan penambahan kotak karena waktu dan alat-alat yang terbatas.

8.      Daftar spesies yang ditemukan
No
Nama Spesies
Foto
1
Rumput teki (spesies A)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.16.51.jpg


2
Rumput (spesies B)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.17.07.jpg

3
Spesies C
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.17.42.jpg

4
Spesies D
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.18.42.jpg

5
Lumut (spesies H)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.19.14.jpg

6
Spesies I
Description: J:\Foto\Foto0624.jpg

7
Spesies E
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.19.56.jpg

8
Petai cina (spesies J)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.20.16.jpg

9
Jeruk (spesies K)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.20.57.jpg

10
Tapak liman (spesies F)
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.23.39.jpg

11
Spesies L
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.24.19.jpg

12
Spesies M
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.25.52.jpg

13
Puring spesies O
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.26.14.jpg

14
Spesies P
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.29.21.jpg

15
Spesies Q
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.32.23.jpg

16
Spesies R
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.33.13.jpg

17
Spesies S
Description: D:\KULIAH\TUGAS\fto ektum\2013-04-13 11.34.01.jpg

18
Nanas (spesies T)
Description: J:\Foto\Foto0629.jpg

19
Paku (spesies U)
Description: J:\Foto\Foto0630.jpg
20
Spesies V
Description: J:\Foto\Foto0631.jpg
21
Spesies W
Description: J:\Foto\Foto0625.jpg
22
Paku sarang burung (spesies X)
Description: J:\Foto\Foto0626.jpg
23
Spesies Y
Description: J:\Foto\Foto0628.jpg
9.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa area yang yang dijadikan sebagai pengamatan / penelitian mempunyai keanekaragaman spesies yang cukup tinggi, hal ini karena penggunaan kotak/petak contoh hanya sampai pada kotak ke VII, walaupun pada kotak ke dua tidak ditemukan spesies baru tetapi pada kotak-kotak selanjutnya ternyata terdapat spesies baru. Semakin luas penggunaan petak contoh maka semakin banyak pula ditemukan spesies baru, tetapi pada hasil pengamatan / penelitian pada areal yang kami teliti pada kotak ke VI dan keVII terjadi penurunan penambahan spesies baru bila dibandingkan dengan kotak-kotak sebelumnya.
















Daftar Pustaka
Anonim. (2010). Analisis vegetasi luas minimum.[Online]. Tersedia :
            Diakses pada 29 April 2013.
Anonim. (2012). Luas Kurva Minimum. [online]. Tersedia: http://lizna-bukanpatrick.blogspot.com/2012/04/kurva-luas-minimal.html. Diakses pada 29 April 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar