ROBOT MAINAN RAMAH
LINGKUNGAN SEBAGAI PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK
Laporan Hasil Penelitian
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Penelitian Mata Kuliah Pencemaran Lingkungan
Disusun oleh Kelompok
6 ( 3F)
Yati Hadiyati (102154233)
Indra (102154267)
Mela Nuryuliana (102154244)
Nurul Umami P (102154252)
Galih Wangi (102154257)
Melan Yulisfianti (102154258)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
ROBOT MAINAN RAMAH
LINGKUNGAN SEBAGAI PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK
1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian dari proposal ini adalah:
a. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah pencemaran lingkungan;
b. Untuk
mengetahui bahaya sampah anorganik terhadap lingkungan;
c. Untuk
mengetahui cara pengolahan sampah anorganik menjadi barang yang lebih
bermanfaat.
.
2. Landasan
Teori
A. Limbah
dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan
Kata limbah sering dikaitkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan.
Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu dalam hal keindahan,
kenyamanan, maupun kesehatan kita. Limbah menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu, limbah perlu mendapat penanganan semaksimal mungkin sebelum
menimbulkan kerugian-kerugian bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah/sampah yang tidak dikelola
dengan baik adalah sebagai berikut:
1. Gangguan Kesehatan
Timbulan
sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi;
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang
terkait dengan tikus;
2. Menurunnya kualitas lingkungan
Tempat yang seharusnya merupakan habitat makhluk
hidup penuh dengan sampah sehingga banyak makhluk hidup yang mati.
3. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan
akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
4. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika
lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi
daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut
menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan
menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
5. salah satu penyebab terjadinya bencana alam
sampah yang menumpuk di sungai merupakan penyebab
utama timbulnya banjir karena aliran air menjadi terhambat oleh sampah sehingga
air meluap.
Banyak sekali dampak negatif dari sampah sehingga
pengolahannya pun sangat diperlukan agar dampak negatif yang ditimbulkan tidak
begitu besar.
B. Cara
Pengolahan Sampah
Barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang
dengan cuma-cuma dan tak jarang kita membuangnya disembarang tempat. Hal itu
sangat berdampak buruk bagi kebersihan lingkungan. Oleh karena itu pengolahan
sampah sangat diperlukan untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih.
Tahahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan adalah:
1. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari
Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan
atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah
organik dan anorganik.
2. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali,
terdiri atas:
a.
Pemanfaatan
sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk
dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan
fungsi kawasan wisata. Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan
melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%,
dapat direduksi hingga mencapai 25%.
b.
Pemanfaatan
sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan
kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari
barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara
tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng,
koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c.
Tempat
Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah
yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting
maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi
tanggung jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar
tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan
mengurangi jumlah sampah dan mengurangi berbagai dampak negatif yang ditimbulkan
oleh sampah tersebut.
C. Manfaat
dari Kaleng Bekas
Sebenarnya banyak sekali manfaat yang
tersimpan dari setiap barang bekas. Contohnya kaleng bekas, akan mempunyai
segudang manfaat jika kita mengolahnya dengan sungguh-sungguh. Misalnya :
1.
Dapat
dibuat tawas yang berguna untuk menjernihkan air.
Beberapa cara untuk menjernihkan air salah satunya dengan menambahkan tawas
[kalium aluminium sulfat dodekahidrat (KAl(SO4)2.12H2O)] untuk mengatasi kekeruhan air. Tawas, di
laboratorium atau dalam skala besar di pabrik, dapat dibuat dengan bahan dasar
logam aluminium. Logam alumunium dapat kita temukan pada kaleng bekas.
Pembuatan tawas tersebut pernah dicoba dan dilakukan oleh salah satu mahasiswa
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. Selain untuk menjernihkan air tawas
juga berguna untuk penyamak kulit, baking powder, dan alat pemadam api.
2.
Dapat
digunakan sebagi bahan pembuatan alat-alat rumah tangga.
Kita bisa membuat kaleng bekas menjadi alat-alat rumah tangga misalnya
tempat sampah, tempat bumbu-bumbu dapur, dan lain-lain dari pada membuangnya
begitu saja.
3.
Dapat
dibuat barang kerajinan dan hiasan
Di Desa Pasir Kidul, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah, kaleng
bekas selalu berguna. Warga di sana memang sebagian besar berprofesi sebagai
pembuat berbagai jenis kerajinan dari kaleng bekas. Tak tanggung-tanggung,
kerajinan buatan mereka menembus pasar ekspor ke sejumlah
negara.wargamendapatkan kaleng dan besi bekas dari pemulung seharga Rp 3.500
per kilogram.Besi dan kaleng bekas yang sudah dibeli itu kemudian disortir.
Selanjutnya dipotong menjadi berbagai ukuran sesuai kebutuhan. Kemudian,
potongan kaleng bekas dirangkai menjadi berbagai macam bentuk barang kerajinan
dan hiasan, seperti pohon, mainan, hingga lampu goyang. Barang kerajinan itu
dijual seharga antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per buah.
4.
Dimanfaatkan
menjadi pot tanaman.
Kita bisa memanfaatkan kaleng bekas menjadi pot tanaman, seperti yang
dilakukan oleh ibu-ibu PKK di daerah Jakarta Utara. Mereka menyulap
kaleng-kaleng bekas, menghiasnya dan membuatnya menjadi pot bunga yang cantik.
Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan jika kita sudah mengumpulkan 30
kaleng, itu berarti kita sudah menanam 30 tanaman-tanaman cantik yang nantinya
akan mempercantik taman rumah.
5.
Dapat
dibuat menjadi antena kaleng.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa membuat
kaleng bekas menjadi antena Wireless LAN. Cara pembuatannya memang cukup rumit
dan biaya yang lumayan. Tapi manfaat yang dihasilkan juga tidak sedikit.
6.
Dapat
dibuat mainan anak-anak.
Tak selamanya mainan yang harganya mahal itu merupakan mainan yang bagus.
Mainan yang harganya murah dan terbuat dari kaleng ternyata mempunyai kualitas
yang sama dengan mainan yang dijual di toko dan berharga mahal. Tak hanya
anak-anak ternyata ada suatu komunitas yang beranggotakan bapak-bapak yang
gemar mengkoleksi mainan yang terbuat dari kaleng. Menurut mereka mainan yang
terbuat dari kaleng buakanlah mainan kuno/jaman dulu melainkan suatu seni dan
kreativitas yang indah.
7.
Untuk
tempat pensil dan tempat menyimpan uang.
Dengan kreativitas kita bisa membuat sesuatu yang tak berharga menjadi
sangat berharga. Misalnya membuat kaleng bekas menjadi tempat pensil dan tempat
menyimpan uang yang sangat lucu dan indah. Kita bisa menghias tepi kaleng dengan
menggunakan cat dan menempelinya dengan berbagai pernak-pernik hingga
terbentuklah kaleng yang kita inginkan.
3. AlatdanBahan
a. Alat
dan Bahan
1)
Kaleng bekas susu
2)
Sendok bekas
3)
Seng
4)
Lem besi
5)
Pipa bekas
6)
Kapas
7)
Mur
4. Prosedur
Kerja
a. Memilih
bahan-bahan yang dibutuhkan;
b. Melubangi
bagian pinggir kaleng untuk memasang bagian kaki;
c. Melubangi
bagian atas sendok sesuaikan dengan ukuran mur yang digunakan;
d. Membengkokan
bagian sendok yang akan dijadikan bagian kaki robot;
e. Memasang
bagian kaki kebagian badan robot yang terbuat dari kaleng bekas;
f. Memasangkan
pipa dan bagian kepala kebagian badan robot;
g. Membungkus
bagian badan dan bagian kaki robot dengan kapas;
h. Memasang
bagian ekor, telinga dan tanduk robot.
5. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan ternyata salah satu
cara yang kami lakukan dalam memanfaatkan sampah anorganik menjadi robot mainan
dapat meminimalisir pencemaran lingkungan.
Robot mainan ini terbuat dari barang-barang bekas,
diantaranya adalah kaleng bekas, sendok bekas, pipa bekas dan tunjang dengan
brang-barang lainnya yaitu lem, mur dan kapas. Robot mainan ini dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan atau mainan anak-anak yang murah dan ramah
lingkungan, karena dalam pembuatan robot mainan ini tidak memakan biaya yang
tinggi, cukup dengan mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
Sampah- sampah yang dapat mencemari lingkungan ternyata dapat disulap menjadi
mainan dan hiasan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Modal utama dalam pembuatan robot mainan ini yaitu kesadaran
kita terhadap upaya mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan dibutuhkan
kreatifitas yang cukup. Harapan kedepannya yaitu dengan adanya penelitian ini
lingkungan yang tercenar dapat di minimalisir dan mengasah kreatifitas
mahasiswa untuk bisa memnfaatkan barang-barang bekas menjadi barang yang lebih
berguna dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
6. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, sampah anorganik yang dapat mencemari lingkungan dan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai dalam tanah dapat di
manfaatkan menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Salah satu cara untuk mengelola dan memanfaatkan sampah
anorganik yaitu dibuat mainan untuk anak-anak atau dijadikan hiasan.
Daftar Pustaka
Amri. 2008. Sulap
Sampah Jadi Barang Bermanfaat. [online]
tersedia: http://hrm4nt.blogspot.com/
[12 Desember 2012].
Hadiwijoto,
S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Penerbit Yayasan
Idayu.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar